Friday, July 31, 2009

Ku kenang episode kita

Ku kenang episode kita


Lelah ini hanya untukNYA
Dan biarlah letih kita hanya Ia yang tahu
Meski ada laut tetap bergelombang
Namun diseberang ada pantai harapan


Kini semua hanya kenangan yang disimpan atau sekali-kali mungkin akan ku urai jadi kisah. Pada kalian tempatku membangun semangat dan menguatkan tekad.

Masih lekat dalam ingatan pada dunia yang katanya kisah pengorbanan kita. Bangga, jelas aku bangga pada cita-cita agung kita, pada misi hidup kita, bahkan tak kuhiraukan kata-kata menghujam atau onak yang menghadang. Bagiku semuanya indah, indah pada semua sisi. Meski juga sering diri ini jatuh, kemudian bangkit. Toh kisah kita hanya itukan?? Kisah tentang jatuh dan bangkit.

Pertemuan-pertemuan kita gelar dalam rangkaian episode. Ada banyak naskah perbaikan digulirkan, “try and error” sudah menjadi santapan, berjibaku dengan polemik pun dirasakan namun semoga tak pernah membuat kita sombong bahkan seharusnya membuat kita semakin merendah dihadapan ALLAH dan di hadapan orang-orang beriman layaknya ilmu padi. Karna perjuangan ini atas izinNYA kawan, karnanya pun pengorbanan ini belum sebanding dengan darah para syuhada. Tak boleh ada bangga yang tak proposional, iya kan?

Bagiku semuanya untuk dikenang atau sekali-kali kan kurangkai menjadi pementasan drama dipikiran tentang semua kisah dalam berbagai peran. Meski pernah ada kecewa karena harapan yang tak bersambut, kemudian bertanya mengapa cita-cita kita tak berimbang? mengapa kata tak jadi laku? namun aku sadar bahwa setiap kita memberi sesuai kemampuan. Ah, kisah kita memang indah.

Akhir cerita ini bukan lah akhir kisah pengorbanan kita, karena tantangan lain masih menghadang, seperti kerja seorang pemintal benang yang tak boleh bosan menatap benang kusut. Tak kah kau rasa bahwa kian hari tantangan itu kian berat? dan membutuhkan manusia yang jauh lebih ksatria dari kita?

Kawan, banyak kenangan yang aku simpan dalam bunker jiwa ini. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai menjadi baik, dan sampai kapanpun tak boleh merasa cukup dengan apa yang telah kita capai. Semoga kalian tetap istiqomah, berharap dengan sangat kita masih dalam orbit yang sama sampai akhir hidup ini. Jazakumullah khairan Jazaa, karna telah mengajariku makna perjuangan dalam kosa kata yang benar.



Terima kasih lagi, yang kesekian ribu kalinya untuk kalian, ke-empat kawan saya.
Dalam episode “es jeruk”, dikampus oren kita.
Pontianak, 29 juli 2009
Di sebuah siang yang terik.

0 komentar: