Monday, August 10, 2009

Benar, Baik Dan Berguna



Benar, Baik Dan Berguna



Suatu hari seorang pria berjumpa dengan Bijaksana dan berkata, "Tahukah anda apa yang baru saja saya dengar mengenai salah seorang teman anda?"

"Tunggu sebentar," jawab Bijaksana. "Sebelum memberitahukan saya sesuatu, saya ingin anda melewati sebuah ujian kecil. Ujian tersebut dinamakan Ujian Saringan Tiga Kali."

"Saringan tiga kali?" tanya pria tersebut."Betul," lanjut Bijaksana. "Sebelum anda mengatakan kepada saya mengenai teman saya, mungkin merupakan ide yang bagus untuk menyediakan waktu sejenak dan menyaring apa yang akan anda katakan. Itulah kenapa saya sebut sebagai Ujian Saringan Tiga Kali. Saringan yang pertama adalah KEBENARAN. Sudah pastikah anda bahwa apa yang anda akan katakan kepada saya adalah benar?"

"Tidak," kata pria tersebut,"sesungguhnya saya baru saja mendengarnya dan ingin memberitahukannya kepada anda"."Baiklah," kata Bijaksana. "Jadi anda sungguh tidak tahu apakah hal itu benar atau tidak. Sekarang mari kita coba saringan kedua yaitu: KEBAIKAN. Apakah yang akan anda katakan kepada saya mengenai teman saya adalah sesuatu yang baik?"

"Tidak, sebaliknya, mengenai hal yang buruk".

"Jadi," lanjut Bijaksana, "anda ingin mengatakan kepada saya sesuatu yang buruk mengenai dia, tetapi anda tidak yakin kalau itu benar. Anda mungkin masih bisa lulus ujian selanjutnya, yaitu: KEGUNAAN. Apakah apa yang anda ingin beritahukan kepada saya tentang teman saya tersebut akan berguna buat saya?"

"Tidak, sungguh tidak," jawab pria tersebut."Kalau begitu," simpul Bijaksana, "jika apa yang anda ingin beritahukan kepada saya... tidak benar, tidak juga baik, bahkan tidak berguna untuk saya, kenapa ingin menceritakan kepada saya?

Menggunjing orang lain ( Ghibah ) merupakan santapan lezat bagi manusia. Di mana ada manusia berkumpul, maka jarang sekali majelis itu selamat darimembicarakan aib orang lain, apakah itu tetangganya,temannya, iparnya, atau bahkan suami/istri dan orang tuanya sendiri tidak luput dari pembicaraan.

Dan setan datang menghiasi, sehingga mereka yang hadir merasa lezat dalam berghibah dan lupa akan ancaman Allah dan Rasul-Nya terhadap perbuatan keji ini.Mereka sebenarnya telah melakukan dua kejahatan: kejahatan terhadap Allah Ta’ala karena telah melakukan perbuatan dilarang olehNya dan kejahatan terhadap hak untuk menutup aib manusia.Mari kita jauhi pergunjingan dan kasak-kusuk jahat.

Sesungguhnya Rasululloh SAW bersabda :"Ketika saya di mi`raj-kan, saya telah melihat suatu kaum yang berkuku tembaga yang digunakan mencakar muka dan dada mereka sendiri, maka saya bertanya pada Jibril : Siapakah mereka itu? Jawabnya : Mereka yang memakan daging orang lain dan mencela kehormatan orang lain (ghibah)". (HR. Abu Dawud).

Siapa yang mempertahankan kehormatan saudaranya yang akan dicemarkan orang, maka Allah akan menolak api neraka dari mukanya di hari kiamat". (At-Tirmidzi).

"Wahai orang-orang yang mengaku beriman dengan lisannya namuniman itu belum masuk (belum sampai) ke dalam hatinya,janganlah kalian menyakiti kaum Muslimin, jangan kalian mengghibah mereka dan mencari-cari aurat mereka (kejelekan mereka), karena sesungguhnya siapa yang mencari-cari aurat saudaranya yang Muslim, niscaya Allah akan mencari-cariauratnya .Dan siapa yang dicari-cari auratnya oleh Allah maka Allah akan membeberkan aurat tersebut walaupun di tengah rumahnya." (HR. Tirmidzi dan Abu Daud.)


0 komentar: