Thursday, January 14, 2010

Melihat diri, berdialog lagi



Melihat diri, berdialog lagi



Kebahagiaan..itukah yang dicari dalam hidup? Lalu kebahagiaan seperti apa? Hidup berkecukupan? Cita-cita tercapai? Karier yang sukses? Mendapat pasangan hidup yang dapat memahami? Rentetan beragam keinginan yang tak menyusahkan atau membuat diri menikmati hidup. Adakah yang salah dengan semua keinginan itu? Tidak, bagi saya. Karena setiap diri berhak untuk bahagia dan memiliki tolak ukur kebahagiaan. Namun ternyata ada hal yang perlu ditilik dari rentetan kebahagiaan yang telah ataupun yang sedang digapai. Suatu hal yang tersembunyi dan seringkali tak disadari. Termasuk diri, tidak jarang juga lupa. “Sesungguhnya setiap amal dinilai dari niatnya.” Ya, niat dari semua keinginan yang sedang dicari, kita kejar.



Sekali waktu mari berdialog lagi dengan diri, melihat diri sendiri. Bila hari ini bertanya tentang apa yang telah dilakukan, mungkin akan mendapati ternyata keburukan lebih banyak dari kebaikan. Lalu pernahkah juga merasakan ini? Ketika tubuh sibuk beraktivitas namun hatimu seperti tak ber-ruh?? Begitulah “mungkin” rasanya bila keinginan tak tersentuh kerinduan pada simpati dariNya.



Maka akan mengerti betapa tidak sederhana urusan seorang bernama “diri”. Mungkin beragam kamuflase sudah terlalu banyak disusun, diri sendiri sulam, hingga akhirnya kusut karena tak perduli pada pola yaitu niat yang harus dijaga. Niat, rupanya menjadi semacam chek list harian tanpa kertas dan tanpa pena.



Lalu…sejenak saja, hari ini, lepaskan semua beban yang menggantung di dalam hati dan pikiran. Menenangkan diri dari beragam keinginan dan persoalan yang tak pernah selesai dihadapi dalam hidup, kemudian hilangkan sedikit demi sedikit kekecewaan pada kenyataan yang tak sesuai ingin. Sejenak, ketika akan berkehendak, maka dijenak itu pula harusnya bertanya tentang niatan-niatan di balik kehendak itu. Bisa baik, bisa buruk. Bisa salah, bisa benar. Dan akhirnya, HIDUP, ternyata tanggung jawab.



Hari ini, melihat “diri’ dari sisi lain yang terlupa dan hilang….

Vitha

0 komentar: