Disini, di pojok ruang.
Sedang belajar untuk membuang sinis terhadap kehidupan,
Sinis terhadap kesabaran-kesabaran yang sering dipetuahkan,
tapi tidak dicontohkan dalam laku kehidupan.
Sekalipun tak ingin sembunyi dari kenyataan, mungkin ada perasaan bersalah yang membuncah
Disini, menatap langit...
duduk dengan sore yang sebentar lagi akan dijemput senja.
Maka,
Biarkan saja semua resah terbang bersama angin
beradu pada padu gemerisik dedaunan.
Resah adalah rasa agar mengerti makna tenang,
seperti sedih yang membuat bahagia hadir mengisi ruang-ruang kehidupan,
karena ada pengalaman pahit untuk dijadikan pelajaran
dan banyak pengalaman manis untuk dijadikan penyemangat perjalanan.
sisi Ungu. Membuang kepundan resah.
4 komentar:
semoga resahnya segera pergi :)
SEMOGA terimakasih fotonya indah sekali
Hiks... hiks...
Bikin sirik...
Aul selalu suka tulisan2 kak Vitha...
Selalu menyentuh...
Selalu dalam...
Kapan yha, Aul bisa bikin (minimal puisi) yang kayak ginii...?
chika> amiin, thanks Chika
jha> sama2,salam kenal..
Aul> duh gak segitunya aul,pas klop dgn apa yg dirasa dan kepikiran aja mau nulis. Gak kok, aul juga bisa. Ka Vitha juga suka sama puisi2 Aul,kadang menemukan apa yang tidak dipikirkan diri, ya itu karena setiap orang selalu punya cara menulis yang berbeda, keunikannya masing2 (gitu kali ya :) ??)
Btw, ini bukan puisi ul ^_^
Post a Comment