Bukan Engkau yang membuat jarak ini, tapi aku. Aku yang tidak merapatkan diri. Tangan yang menyambutku dengan kasih kukibas pelan-pelan. Kisah yang Kau hantar lewat angin dan pucuk dedaunan tak lagi kusisip di sinaps-sinaps kepala, mengiringi detak jantung tapi kubiarkan ia hilang bersama embun pagi dan ketukan sepatu.
Detik jam di pergelangan tanganku terus berdetak dengan ritme yang tak pernah berubah. Terus berganti hari dan tak pernah bisa kuhitung dengan pasti kemana penghujungnya. Barangkali sudah kubawa hanyut ia mengelilingi dunia yang sebentar lagi mendekati mati.
Kuselip tangis di perjalanan pulang memangkas sepi, di senja yang teduh, di keramaian kota berbagi peluh, di kesunyian malam. Kini kaki ingin melangkah padaMu lalu mengisi pori-pori dengan wudhu yang kadang tak utuh. Mungkin aku salah menempuh akhirnya membuat diri kian jauh.
Yaa Waduud…
Cintai diri ini hingga ruh lepas dari raga agar diri mampu merasa manisnya iman.
Kuyakin Engkau tahu aku masih melafalkan doa ajaib yang kurangkai sendiri, "Berikan aku cintaMu, hingga syukur ini berlipat dan sabar ini mengkristal. Ajari aku syukur dan sabar yang lebih. " Biar tak letih hati belajar mencintaiMu meski dengan amal dan tenaga yang sedikit kupunya.
Di sore yang senja, ada catatan lama yang pelan-pelan kunyanyikan. Tiba-tiba aku tak bisa sembunyi pada rindu ini, padaMu…
Tuhan... kubisikkan kerinduan
keinsafan... pengharapan...
Tuhan...kusembahkan pengorbanan
Membuktikan kecintaan
Bisikkanku untukMu
Munajatku mohon restu
Semoga cintaku bukan palsu
Pada desiran penuh syahdu
Gelombang lautan rinduku
Munajatku dalam syahdu
Merindui maghfirahMu
MardhiaMu dalam restu
Harapan tulusnya hatiku
Kurindukan pimpinanMu
KeagunganMu dalam doaku
Kebesaran pada kudratMu
Ia membina rohaniku
Tuhan... kubisikkan kerinduan
Keinsafan... Pengharapan...
Tuhan...kusembahkan pengorbanan
Membuktikan kecintaan
Ujian kepahitan di dalam kehidupan
Padanya ada kamanisan
Ketenangan dan kebahagian
Bayangan syurga idaman
Munajatku dalam syahdu
Merindui maghfirahMu
MardhiaMu dalam restu
Harapan tulusnya hatiku
Kurindukan pimpinanMu
KeagunganMu dalam doaku
Kebesaran pada kudratMu
Ia membina rohaniku
Tuhan... kubisikkan kerinduan
keinsafan... pengharapan...
Tuhan...kusembahkan pengorbanan
Membuktikan kecintaan
keinsafan... pengharapan...
Tuhan...kusembahkan pengorbanan
Membuktikan kecintaan
Bisikkanku untukMu
Munajatku mohon restu
Semoga cintaku bukan palsu
Pada desiran penuh syahdu
Gelombang lautan rinduku
Munajatku dalam syahdu
Merindui maghfirahMu
MardhiaMu dalam restu
Harapan tulusnya hatiku
Kurindukan pimpinanMu
KeagunganMu dalam doaku
Kebesaran pada kudratMu
Ia membina rohaniku
Tuhan... kubisikkan kerinduan
Keinsafan... Pengharapan...
Tuhan...kusembahkan pengorbanan
Membuktikan kecintaan
Ujian kepahitan di dalam kehidupan
Padanya ada kamanisan
Ketenangan dan kebahagian
Bayangan syurga idaman
Munajatku dalam syahdu
Merindui maghfirahMu
MardhiaMu dalam restu
Harapan tulusnya hatiku
Kurindukan pimpinanMu
KeagunganMu dalam doaku
Kebesaran pada kudratMu
Ia membina rohaniku
Tuhan... kubisikkan kerinduan
keinsafan... pengharapan...
Tuhan...kusembahkan pengorbanan
Membuktikan kecintaan
-Rabbani-
Pontianak, 16 april 2011.
Vitha Civtany Yolandary.
0 komentar:
Post a Comment