Ibu, jangan bimbang ya...
Malam ini kita minta Allah tuk memberi mimpi paling indah. Kita duduk di padang luas sambil bercengkrama kemudian sesekali memandang angkasa, ditemani langit biru yang lembut. Mungkin ibu sangat letih namun aku masih ingin mendengar bait-bait doamu untuk kami, kala malam sepertiga penuh dengan cahaya bulan. Aku pun masih suka mendengar ibu bernyanyi kecil di hari sore yang lain.
Bu, kita punya Allah,
tempat satu-satunya meminta untuk dikuatkan dengan tawaqal, tak terlupa jika terlampau bahagia dan tak larut dalam sedih jika duka terus menyapa. Semoga Dia selalu memberi keajaiban-keajaiban cintaNya untuk kita.
Ibu, terus semangat ya…
Karena aku ingat betul nasihat ibu yang ini, “Sabar, deraskan doamu kepadaNya.” ketika langkahku lelah hingga tangisku pecah. Aku pun berharap ibu demikian. Ketidakberdayaan tubuh dan jiwamu semoga menumbuhkan sabar dan ikhlas seperti pesan yang ibu kirim ke inbox hp ku selepas maghrib tadi, “Doakan, semoga Ibu sabar dan ikhlas” lalu segera aku aminkan.
Dan beberapa detik kemudian,
sampai malam gulita,
gemuruh doa masih kuhantar kepadaNya agar Dia menjagamu selalu,
lebih dari yang biasanya,
lebih dari yang biasanya…
Pontianak, 05052011. 12:58
2 komentar:
puisinya cantik... ^^
ini bukan puisi de, sekedar terjemahan rasa takut dan harap :)
Post a Comment