Wednesday, July 13, 2011

Dalam Duka Dalam Suka, ALLAH Ada



di saat hampa hariku dan saat hampa hatimu
ku kan ada, ku di sana, menemanimu selalu
di saat hilang jalanmu dan saat hilang nafasmu
ku kan ada, ku di sana, menemanimu selalu

Begitu sampai pada reff lagu Letto berjudul “Dalam Duka” ini dan aku selesai mendengar Noe melepas bait-bait terakhir, ada yang sedang kurenungi. Awalnya otakku berfikir dari judul kemungkinan berkisah tentang seseorang yang sedang terluka. Setelah beberapa detik terdiam. Ternyata bukan.

Kuakui aku menyukainya. suka kata demi kata yang ada. Bagiku, indah keinginan akan kebersamaan yang tersirat dari penggalan lirik ini. Ada harapan, ada ketulusan dan ada kesetiaan. Paling tidak itulah yang kupikirkan dan seperti itu juga hidup yang kuusahakan berjalan. Ada banyak harapan meski sedikit ketulusan serta kesetiaan. Karna sangat banyak kesalahan.

Belum selesai sampai disini…

Aku bukan memaknainya untuk seseorang. Seperti yang dinyanyikan Noe. Aku berfikir sesaat. Manusia dapat membuat diri kita sedih meskipun juga dapat membuat bahagia. Manusia juga bisa mengkhianati. Ada, ada yang lebih setia. Ada yang akan menemanimu dalam duka dalam suka, selalu. Dialah Allah.

Seluruh peristiwa yang kualami berputar kembali di pelupuk mata. Berbentur ujian dan sebagaimana biasa, tiada yang lebih dekat selain DIA yang terus menemani hingga aku sadar bahwa sebenarnya semua sebagai teguran. Ketika duka menelingkup hingga ada perasaan bersalah mengeram dalam dada. Lalu kesedihan yang kadang-kadang berlanjut dan hampir meledak. Dia selalu membuat hari-hari menjadi lapang dan ringan.

Tak hanya duka. Begitu pula tiap suka yang datang. Senyum cerah diberikanNya. Satu persatu kebahagiaan dihadiahkanNya. Hidayah, kebaikan, serta dipertemukan dengan orang-orang yang begitu baik. Banyak kegembiraan. Dan Dia selalu ada. Tak pernah lupa untuk memberi dan menemani.

Cerita yang kita punya
Takkan ada jika tak percaya
...
dalam cinta ku bertanya
sampai mana rasa ini kan dicoba

Semoga kita tetap percaya walau sering kali jatuh. Kita tak sendiri. Allah tahu setiap apa yang kita butuhkan. Percaya bahwa Allah selalu menemani dalam duka dalam suka. Sabar dan syukur dalam tiap takdir yang diperjalankanNya. Hingga berkali-kali kitapun merasa perlu untuk menengadah ke langit, berharap cinta kepadaNya dapat terjalin kuat.


*Maap dengan bahasaku yang selalu minim dengan ilmu.

sisiungu, vcy.

2 komentar:

Mira Chidayu said...

subhanalloh...
indahnya untaian kata2mu kakak...

sisiungu said...

Trims, Mira.
Semoga mendapat hikmah dari apa yang kubagikan :)