Kultwit by Ustadz Faudzil Adhim @kupinang
1 1. Bersebab
halusinasi bahwa Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam memberikan mahar
hingga milyaran rupiah nilainya,
2 2. seorang
akhwat bahkan bersungut-sungut menolak bahwa Rasulullah shallaLlahu ‘alaihi wa
sallam adalah penggembala.
3. 3. Padahal
riwayat yang menunjukkan setiap nabi pernah menjadi penggembala adalah shahih.
4. 4. Mereka
demikian trpukau dg ucapan sbagian manusia yg mengatakan bahwa Rasulullah saw
sudah mulai menjalankan bisnis di usia 8 tahun.
5. 5. Padahal
inilah usia ktk Muhammad saw berpindah pengasuhan dari kakeknya, Abdul
Muthalib, kpd pamannya: Abu Thalib.
6. 6. Ingatlah
nasehat Umar bin Khaththab ra., “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam
menetapkan mahar para wanita
7. 7. karena
jika mahar itu dianggap sebagai pemuliaan di dunia atau tanda takwa kepada
Allah Subhanahu wa Ta’ala
8. 8. tentu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dahulu daripada kalian untuk
berbuat demikian.” (Riwayat Abu Dawud).
9. 9. Ini
merupakan riwayat yang shahih dan bertutur tentang apa yang seharusnya kita
perhatikan saat menikah
1 10. sekaligus
menunjukkan bahwa Rasulullah saw. tidak pernah berlebihan dalam memberikan
mahar.
1 11. Syaikh
Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah brkata bahwa mahar yg diberikan
oleh Nabi saw tidak pernah melebihi 500 dirham.
1 12. Berapakah
nilainya 500 dirham itu? Ukurlah nilainya saat itu di sana (catat: DI SANA!),
lalu takarlah menurut ukuran sekarang di sana.
1 13. Syaikh
Abdul Aziz Bin Abdullah bin Baaz menunjukkan bahwa 500 dirham setara dg lebih
kurang 130 riyal
1 14. Ini
dapat kita jumpai pada buku Fatwa-Fatwa Terkini (Darul Haq). Jika dirupiahkan,
lebih kurang sama dengan Rp 325.000,-.
15. Maka,
apakah yang menghalangi kita untuk meringankan mahar jika ini menjadi jalan
kebaikan?
1 16. Bukankah
kita menyimak membaca dalam riwayat bagaimana Rasulullah saw mnyerukan kpd kaum
muslimin u/ memudahkan mahar.
1 17. Ketika
seorang laki-laki tak sanggup memberikan mahar dalam bentuk harta berharga,
Rasulullah saw bahkan bersabda, >>
1 18. “Carilah
sekalipun cincin yang terbuat dari besi" (HR. Bukhari).
1 19. Dan
ketika cincin yg terbuat dari besi pun tak dapat dtemukan lelaki itu, Nabi saw
menikahkan dg mahar bacaan bbrp ayat Al-Qur’an.
2 20. Semoga
Allah Ta’ala limpahkan barakah kepadamu dan semoga Allah ‘Azza wa Jalla
kumpulkan kebaikan engkau berdua dalam kebaikan,
2 21. lalu
menghimpunkan engkau bersama orangtua dan keturunanmu di sebaik-baik tempat,
yakni surga,
2 22. bersebab
kesungguhanmu untuk melaksanakan sunnah dan keridhaanmu menjalani pernikahan
yang amat sederhana.
2 23. Semoga
pula Allah Ta’ala ringankan jalan menuju pernikahan, dekatkan jodoh dan
menyegerakan datangnya saat untuk menikah.
2 24. Lalu,
apa yang harus engkau lakukan jika jodoh tak kunjung datang meski ikhtiyar tak
putus-putus engkau lakukan?
2 25. Bersabarlah
& kemudian bersabarlah. Apa yang Allah Ta’ala takdirkan bagimu akan
terjadi, sbgmn telah tetapnya kematian atas kita.
2 26. Tidak
penting kapan kita mati, yang paling penting adalah bagaimana kita mati.
27. Atas
perkara jodoh, penuhilah segala yang menjadi asbab terjadinya pernikahan yang
barakah.
2 28. Jika
Allah Ta’ala telah tetapkan bagimu jodoh di dunia, maka kesungguhanmu dalam
menetapi apa yang seharusnya engkau lakukan,
2 29. semoga
menjadi asbab Allah Ta’ala limpahkan kebarakahan hidup dan kebarakahan
pernikahan bagimu.
3 30. Adapun
jika Allah ‘Azza wa Jalla telah tetapkan tidak adanya kesempatan bagimu untuk
menikah,
3 31. maka
kesungguhanmu dalam bersiap tetaplah merupakan kebaikan yang mulia.
3 32. Baguskanlah
dirimu. Perbaiki akhlakmu. Dan janganlah engkau berputus asa dari rahmat
Tuhanmu.
3 33. Semoga
kesungguhanmu membaguskan diri mnjadi asbab u/ dperjumpakannya engkau dg orang
yg amat tinggi kemuliaan agama dan akhlaknya.
3 34. Menata
niat dan membekali diri dengan ilmu sebelum menikah benar-benar perkara yang
sangat penting.
3 35. Tapi
bukan berarti pernikahan menjadi akhir dari keharusan untuk senantiasa berbenah
dan menjaga niat.
3 36. Menata
hati tak mengenal kata putus, sebab pada segumpal darah inilah baik dan
buruknya diri kita ditentukan
3 37. Jika
hari ini kita mampu zuhud dan qana’ah, bulan depan belum tentu jika kita tidak
gigih menjaga hati.
3 38. Terlebih
ketika berduyun-duyun manusia menyeru kita untuk kaya dan meletakkan kemuliaan
pada banyaknya harta.
3 39. Di
antara mereka ada yang merangkai dengan kisah-kisah yang seakan sunnah untuk
menguatkan seruannya.
4 40. Letak
masalahnya bukan pada kekayaan, tetapi pada orientasi kita.
4 41. Jika
kita telah mngalami perubahan orientasi dari akhirat kpd dunia, maka trjadi
pula perubahan dlm brbagai aspek kehidupan kita,
4 42. termasuk bagaimana kita memandang manusia maupun penampilan. Dari sini, banyak
hal bisa terjadi.
4 43. Bermula
dari berubahnya orientasi hidup, rumah-tangga yang awalnya penuh kesejukan,
dapat berubah menjadi gersang dan hampa.
2 komentar:
kak, izin copy buat blog rkisekadau yes :D
oke sile adek Dini :)
Post a Comment