Monday, October 8, 2012

Indah dan Hafalan





Sore itu saya menemani salah seorang murid menghafal surah Al-Bayyinah. Sebelumnya Indah (kelas 3 SD) sudah bisa menghafal empat dari delapan ayat.

Detik jam dinding terus berpindah ke arah kanan. Namun ternyata Indah belum juga berhasil menghafal ayat ke lima.

“Ibu, masa’ hampir satu jam Indah belum ada hafal satu ayat.” celetuknya sambil memegang selembar kertas bertulis surah Al-Bayyinah dengan huruf alphabet, tulisan tangannya, setalah saya memperingatkan waktu sudah mendekati jam lima sore lebih. Indah sendiri belum lancar membaca Qur’an.

“ Indah akan lebih mudah hafal kalau membagi satu ayat ini jadi beberapa bagian.”

“Oh iya, juga jangan sambil main dulu.” Saya berucap pelan seraya menatapnya lekat.

“ Ibu sih enak bisa hafal, Indah nih capek.” Ia merengut.

Kata-katanya benar. Saya membatin, betapa saya masih belum bersabar. Saya kembali menuntunnya memisahkan kalimat demi kalimat dalam ayat tersebut. Kemudian kami membuat  tabel penilaian per-ayat. Jika ayat pertama dan seterusnya sudah hafal saya menandainya dengan tanda centang namun jika tidak akan diberi tanda silang. Ayat yang sudah ia hafal dengan baik akan mendapat skor 10.

“Indah bisa kok. Fighting!” Saya berusaha menyemangati. Indah menyambut ucapan saya dengan tawa.
Saat ayat kelima mendapat skor 5 yang artinya baru sebagian saja dari ayat tersebut yang ia hafal, Indah sudah tersenyum senang.

Masih dengan kepayahan, Indah ingin menghafal lagi.  Berkali-kali agar mendapat skor 10.

Menit berganti. Sore sudah memperlihatkan mendung. Hingga akhirnya…

“Alhamdulillah..”

indah mengucap hamdalah dengan mata binar dan senyum manisnya yang lebih lebar. Dan tentu saja dengan perasaan lega.  Setelah saya menyimak  ayat ke lima sudah tuntas ia hafal. Senang sekali melihat ekspresi Indah mengucap kalimat pujian itu. Ia mengajari saya sesuatu bahwa perbaikan diri perlu kegigihan.

Semoga engkau senantiasa diberi kemudahan dalam memahami Al-Quran, nak..


VCY, sisiungu.
oktober 2012

0 komentar: