Tuesday, November 24, 2009

Pilihan Terbaik


Pilihan Terbaik


Saya hanya mampu menghapus airmata yang sudah terlanjur turun, saat yang kedua kalinya membaca sebuah SMS yang lagi- lagi berisi taujih dari seorang teman. Air mata yang tak banyak namun saya bahagia akhirnya mata saya tak lagi kering. Begini bunyi SMS itu:

“HIDUP adalah pilihan dan pilihan harus diperjuangkan. Akan tetapi bukan berarti semua pilihan itu benar dan tidak selamanya semua yang kita pilih akan kita dapatkan. Berdoalah agar selalu DIPILIHKAN YANG TERBAIK oleh Allah walau terkadang itu bukan yang kita harapkan. Akan tetapi yakinlah ketika Allah yang memilihkan maka itulah yang terbaik bagimu. Bawalah SYUKUR dan SABAR dalam menjalani jalan- jalan yang telah Allah pilihkan untukmu”

Sudah 3 hari SMS ini tersimpan di handphone saya. Ketika pertamakali menerimanya saya hanya membacanya sekilas tanpa mendalami maknanya. Namun saat malam perasaan saya tersita dengan pikiran tentang sebuah pilihan hidup yang akan bedampak pada masa depan, saat saya sedang bingung dan sedikit gelisah dengan pilihan itu hati saya tergerak untuk membuka hp, membaca ulang dan menghapus beberapa sms hingga saya menemukan sms berisi nasehat ini. Saya tertegun dan menitikan air mata.

Betapa indahnya Allah menjawab kegelisahan, menjawab pertanyaan saya. IA tahu bahwa saya tak awet menjaga kesadaran. Memang tak ada salahnya merancang dengan apik kisah hidup, merasa yakin bahwa apa yang kita cita- citakan itu baik bagi hidup. Namun kadang kita tak menyadari bahwa ada kalanya kita begitu “ngotot” terhadap pilihan- pilihan hidup yang telah kita tentukan. Lantunan doa sering hanya berisi meminta Allah mengabulkan permohonan pilihan hidup versi sendiri, dan lupa untuk meminta pilihan yang terbaik menurutNya. Padahal IA lah yang paling tahu dan punya kuasa atas hidup kita. Betapa Allah Maha Bijaksana dan Maha Penyayang.

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al- Baqarah : 216)

Pontianak, 24 November 2009

2 komentar:

tini said...

Bukankah Manusia di bekali akal untuk berfikir, menentukan arah mana yang Allah ridhai untuk di tempuh :)

Keep semangat _^_

Diar A. said...

Tulisan yang sangat indah :)

Tapi terkadang kita tetap saja gelisah memikirkan yang mana yang benar-benar petunjuk bahwa inilah yang dipilihkan Allah untuk kita dan mana yang bukan... *gelisah*