Ia tak mengerti,
mengapa sepasang roda terbang selalu saja melintas hari itu
mengapa televisi hanya berisi kamuflase
mengapa buku tak lagi jadi teman hari itu
Ia tak mengerti mengapa selalu tak ingin lama-lama berbincang
mengapa lebih memilih hening
mengapa kata- kata dingin dan datar hari itu
mengapa tak bisa menyatukan garis- garis rindu
Ia tak mengerti, maka ia mengunci dan pergi.
0 komentar:
Post a Comment