Friday, June 4, 2010

Cantik


Lagi-lagi tentang CANTIK


Beberapa waktu lalu tak jauh dari sebuah perempatan lampu merah tanpa sengaja mata saya menangkap tulisan pada sebuah spanduk berwarna merah menyala yang dipajang di bagian atas pintu masuk sebuah salon kecantikan. Sambung bulu mata Rp.100.000,- sambung rambut Rp.200.000,- facial Rp.70.000 juga masih ada beberapa daftar harga dari pelayanan yang disediakan oleh salon tersebut. Mau cantik sebegitu mahalkah? pikir saya.

Bicara tentang CANTIK, setiap perempuan tentu saja ingin terlihat cantik. Sebagian besar mungkin ingin seperti itu kan yah? Mode dan kosmetik seringkali selalu menjadi hal yang menarik untuk diikuti. Hal ini menunjukkan bahwa menyukai kecantikan adalah fitrah yang cenderung dimiliki para perempuan. Dan keinginan atau rasa ingin menjadi cantik adalah sebuah nikmat yang diberikan Tuhan.

Namun, sadarkah terkadang kita salah kaprah dalam mendefinisikan cantik. Karena seringkali kita berusaha memantaskan diri dengan standar cantik yang didefinisikan masyarakat. Salah satunya definisi yang disodorkan oleh iklan. Bahwa cantik adalah perempuan yang berkulit putih, tubuh ramping, bulu mata lentik, rambut lurus dan lain-lain. Perempuan jadi sibuk mempercantik diri dengan standar tersebut dan melupakan pengembangan kepribadian dan potensi yang ia punya. Artinya jadilah mereka menjalani hidup dibawah potensi yang dimilikinya. Lebih-lebih jika cara yang diikuti untuk menjadi cantik tidak sesuai dengan aturan syariat (misal: sambung rambut, cukur alis, dll)

Cantik pada hakikatnya adalah kebaikan yang bersumber pada dimensi hati. Kecantikan hati, itu lebih tepatnya. Rasulullah Shalallahu alaihi Wa Salam bersabda: "Ketahuilah, di dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik maka baik pulalah seluruh tubuh. Dan apabila ia rusak maka rusak pulalah seluruh tubuh. Ketahuilah itu adalah hati. (HR Bukhari dan Muslim).

Begitulah hati memegang peran substansial hingga bisa mempengaruhi seluruh tubuh juga mempengaruhi akal. Lalu apa yang menyebabkan cantik lebih terikat erat dalam diri kita? jawabannya adalah amal kebaikan. Aura amal kebaikan lebih menarik dan cantik. Kita bisa menyimak baik-baik apa yang dikatakan Ibnu Abbas. Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam hati, membersitkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan dalam rizki dan menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangkan rizki dan menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya.”


Wallahu’alam.
*Saya, seseorang yang juga kepengen cantik ^^

0 komentar: