Thursday, October 14, 2010

Selalu ada Cinta


Selalu ada Cinta



Petang sepi saat kupinta petuahmu lewat telepon genggam sembari menahan mata kaca.


“ini ujian, nak, berbesar hatilah...”


Kau menungguku mengucap gundah, sabar mendengar tangis yang pecah. Baru kusadari sudah cukup lama tak menangis. Di mata ada air mengapung-ngapung.


“Deraskan sujud dan doamu , doa-doa kan selalu didengarNyatambahmu lagi.


Dan kau di seberang sana masih setia mendengar keluh, menanti kalimat yang lahir dari mulutku,


“Tawaqal kepadaNya”katamu lembut.


Perempuan ini selalu menjadi orang pertama yang paling mengerti menenangkan kegusaranku. Seseorang yang selalu bisa membuatku jujur dan terbuka. Tempat menumpahkan perasaan yang sarat dengan kegelisahan-kegelisahan. Kurutuki kebodohan yang terjadi. Berkali-kali, menyalahkan diri sendiri.


“Berbaik sangka pada semuanya”kalimat lain yang ibu lontarkan kemudian, menutup percakapan berdurasi lewat dari 5 menit. Jika saja aku sudah berada dirumah kecil sederhana itu, ingin sekali berhamburan dalam pelukannya.


kemudian...


-Yakinlah di setiap kesulitan ada kemudahan, DIA ingin mendekapmu agar selalu ada puja dan harapan untukNya. Jadilah seperti karang yang tak lelah dihempas ombak-


Bunyi sebuah pesan singkat dari cinta yang lain, nasehat yang datang dari seorang perempuan sulung yang selalu menjadi tempat berbagi harapan dan membongkar mimpi. Smsnya kubaca di layar “redo” hp berwarna merah metalik pemberian ayah empat tahun silam. Lalu sedetik kemudian membangkitkan rindu pada lelaki bermata lembut yang kini sedang meninggalkan rumah untuk beri’tikaf. Ini adalah tahun pertama kali ayah menghabiskan hari-hari di rumah Allah. Betapa hidayah menembus segala batas.


“Jangan takut pasrahkan semua pada Allah” kali ini nasehat ayah sepulang dari perjalanan, masih dengan komunikasi ponsel. Sepintas ada yang kusadari setiap kali melihat foto ayah sedang memeluk pundakku bahwa tak ada orang tua yang tak menyayangi anaknya.


“Selalu ada doa kami untukmu, jalani semuanya dengan sabar, ”nasihatnya belum terputus.


Selalu ada cinta dari mereka. Keluarga selalu menjadi tempat pulang yang paling nyaman saat bisa berbagi kebahagiaan, saat diri sedang lelah.



Pontianak, 31.10.201

0 komentar: