Seluruh kisah yang dititip
pada ombak, pasir dan pantai,
segenap risau yang dibawa berlari,
kabut kelam menghiasi langit hati,
rindu seberkas cahaya,
kuyakin Engkau mengetahuinya
Setiap sudut ruang dan waktu…
Kebahagiaan, itukah yang dicari dalam hidup? Lalu kebahagiaan seperti apa? Hidup berkecukupan? Cita-cita tercapai? Karier yang sukses? Punya rumah mewah? Memiliki semua apa yang kita inginkan? Rentetan beragam keinginan yang tak menyusahkan atau membuat diri nyaman dalam menikmati hidup. Adakah yang salah dengan semua keinginan itu? Tak ada bagi saya. Karena setiap diri berhak untuk bahagia dan memiliki tolak ukur kebahagiaan. Begitu juga, saya yakin tak ada seorangpun yang tak ingin hidup bahagia. Namun “selalu” kah kita dapat menempatkan keinginan ingin bahagia pada posisinya yang benar?
Ternyata ada hal yang perlu ditilik dari rentetan kebahagiaan yang telah ataupun yang sedang digapai. Suatu hal yang tersembunyi dan seringkali tak disadari. Termasuk diri ini, tidak jarang juga lupa. “Sesungguhnya setiap amal dinilai dari niatnya.” Ya, niat dari semua keinginan yang sedang dicari dan kita kejar.
Kali ini saya sedang mengajari diri, kejarlah kebahagiaan, namun DIA-lah tujuannya. Gapailah semua keinginan tapi pastikan semua yang kita gapai untuk beribadah padaNya. Karena apapun yang sedang kita kejar adalah amal-amal yang kan diperhitungkan olehNya. Jangan lupa, dunia hanya tempat menanam amal bukan tempat sebenarnya yang sedang kita tuju.
Lalu, sejenak saja hari ini, lepaskan semua beban yang menggantung di dalam hati dan pikiran. Menenangkan diri dari beragam keinginan dan persoalan yang tak pernah selesai dihadapi dalam hidup, Karena keinginan untuk mengejar semua kebahagiaan dan ujian hidup yang kita hadapi tak kan pernah habis kecuali ketika kita tak lagi berada di dunia. Sejenak mari bertanya tentang niatan-niatan di balik keinginan untuk bahagia itu. Bisa baik, bisa buruk. Bisa salah, bisa benar.
Hari ini, melihat “diri’ dari sisi lain yang terlupa dan hilang…..
3 komentar:
tiada yang luput dari pengawasanNya
bicara bahagia..setiap detik kita bersyukur pasti bahagia, dan jika kita tilik lagi kebawah kita dan kebelakang..
aku orang yg mngtkan tidak bahagia... dan mudah menyerah
tapi disela-sela mereka yg meminta aku akan bahagia karena ku bisa mencari sesuap nasi tanpa
meminta hehehhe
nyimpang deh....
postinganmu sungguh membangun ...aku suak fotomu yg lagi membaca buku.....
@bdian, betul...
@cahaya; iya, banyak yang mesti disyukuri ya :)
makasih cahaya :)
Post a Comment