Sunday, October 30, 2011

Jilbab Sebuah Kewajiban Diri




Bismillahirahmannirrahiim…

Kemarin malam jam tangan yang tergeletak di meja leptop menunjukkan pukul 9, ketika itu saya tidak bisa tidur dengan nyaman karena kondisi fisik memberi indikasi sakit. Saya mencoba membuka internet. Berselancar di dunia maya sekedar untuk membaca. Iseng saya buka twitter. Membaca baris demi baris timeline dari beberapa akun twitter yang saya follow dan mengklik link-link yang mungkin berisi informasi. Sampai akhirnya mata saya tertuju pada timeline akun @gadisberjilbabb. Admin mengulas tentang kewajiban berjilbab. Sungguh, kultwitnya memberi saya banyak motivasi dan renungan.


Ya, malam itu saya disegarkan dengan pemahaman yang jauh lebih dalam. Ada teguran, ada perasaan yang sama seperti beberapa tahun lalu saat saya baru mendapat hidayah kemudian langsung memutuskan untuk menutup aurat. Saya seperti mulai hidup lagi kemudian mencoba menata niat kembali karna mungkin telah jauh dari posisinya yang benar bahwa menutup aurat, berjilbab, bukan untuk kesombongan dan tidak menjadikannya salah satu trend berbusana saja agar menarik perhatian melainkan untuk mendapatkan ridhoNya. Berjilbab juga bukan perkara siap atau tidak siap namun hal itu adalah kewajiban yang datangNya dari Allah.


Berikut ini saya sisipkan beberapa twit dari @gadisberjilbabb, namun sayangnya saya hanya bisa meng-copy 8 dari 84 twit karena koneksi modem lagi “lelet” . Jika teman-teman memiliki akun twitter jangan lupa untuk memfollownya sebab banyak nasehat berharga yang bisa kita peroleh. Dan saya yakin admin tersebut tak berniat menggurui melainkan bentuk perhatian kepada setiap muslimah. Mudah-mudahan saja makin banyak saudari kita yangg muslimah sadar dan mendapat hidayah untuk segera melaksanakan syariat ini, tanpa banyak alasan untuk menunda-nundanya. Akhirnya, sebelum membaca lapangkan dulu hati kita 

77. Dan jika manusia terlambat bertaubat karena ajal, maka aku tidak mampu bayangkan tatkala nanti mereka di tanya mengenai masalah jilbab.

78. Allah akan meminta pertanggung-jawaban manusia atas yg ada di al-Qur'an. Apalagi jika jilbab itu malah dijadikan pakaian kesombongan.

79. Masalah ini tidak sepele. Betapa banyak perintah berjilbab di al-Qur'an, bahkan Nabi mengancam wanita tidak berjilbab dengan neraka.

80. Tidak ada satupun Ulama mengingkari wajibnya berjilbab. Dan tidak ada satupun Ulama berselisih akan bagaimana bentuk jilbab yang syar'i.

81. Makanya aneh jika ada yg membantah pendapat ulama dgn perkataan da'i trendi. Hanyalah ulama yang boleh berfatwa. Ulama bukan ustadz.

82. Dan mengingkari maupun merubah Jilbab adalah maksiat thdp perintah Allah, dan yang seperti itu dapat membawa seseorang kepada kekufuran.

83. Janganlah kalian menjadikan diri kalian digiring ke neraka dalam keadaan haus.

84. Kami kira cukup. Maka jadikanlah apa yang sampaikan ini sebagai renungan untuk kehidupan yang lebih baik.

VithaCivtanyYolandary.

6 komentar:

Annur Shah said...

alhamdulillah.. ana ikutan follow di twitter @gadisberjilbab juja ukht... syukron share.a yah...

oia afwan.. assalamu'alaikum...

salam ukhuwah n taaruf

lll123 said...

Akhwat sejati tidak hanya dilihat dari jilbabnya yang anggun, tetapi dilihat dari kedewasaannya dalam bersikap. Tidak pula dilihat dari tundukan matanya ketika berinteraksi, tetapi bagaimana ia mampu membentengi hati.

#sotoy ya gue. hahaha. piss. \/

Millati Indah said...

Pernah ada yang bilang, jangan menilai seseorang dari besar kecilnya jilbab. Kadang bener juga sih. Yang jilbabnya syar'i, kadang akhlaqnya justru kurang syar'i (termasuk saya yang kadang kelakuannya lebih galak dari cowok).

sisiungu said...

Annur:
sama2. wa'alaykumsalam..
btw bukannya kita udah pernah ta'ruf di blog dek Nur? :)

Rizal:
makin pinter :D

Millati:
salam kenal :)

Menurut saya bukan salah pada jilbabnya, namun akhlaq dari individunya. jilbab tetap lah aturan syariat yg memiliki ketentuan syar'i dan memakainya merupakan kewajiban dari diri setiap muslimah manapun :)

wallahu'alam.

Sulistya Nisa Utami said...

assalam..
aqu mau tanya donk. buat siapa aja yang baca boleh jawab kok,
bagaimana dengan profil jilbab sekarang ?
bukan sekedar karena syari'at tapi sudah menjadi mode..
dan nyatanya.. jilbab seperti diperjualbelikan dengan berbagai model yang membuat jilbab itu harusnya menutupi kepala hingga dada tapi nyatanya tidak..
salam kenal. sulis . Depok

sisiungu said...

apapun bentuk jilbab yang ditawarkan tetaplah pilih yg memenuhi syarat.

kebanyakan mungkin begitu, lihat behind the screen, dibalik berbagai mode itu kemungkinan org2 yg menciptakannya tidak memahami syariat. Makanya kita temui jilbab yg seperti itu :)