Monday, November 18, 2013

Jaga Suasana Hati



Kisah menarik dan sangat dalam ibrahnya..

Suatu hari, dua orang sahabat
menghampiri sebuah lapak untuk membeli
buku dan majalah.

Penjualnya ternyata melayani dengan buruk.
Mukanya pun cemberut.

Orang pertama jelas jengkel menerima layanan seperti itu.
Yang mengherankan, orang kedua tetap enjoy,
bahkan bersikap sopan kepada penjual itu.

Lantas orang pertama itu bertanya kepada
sahabatnya, “Hei. Kenapa kamu bersikap
sopan kepada penjual yang menyebalkan itu?”

Sahabatnya menjawab, “Lho, kenapa aku
harus mengizinkan dia menentukan caraku
dalam bertindak?

Kitalah sang penentu atas kehidupan kita, bukan orang lain.”
“Tapi dia melayani kita dengan buruk
sekali,” bantah orang pertama.

Ia masih merasa jengkel.
“Ya, itu masalah dia. Dia mau bad mood,
tidak sopan, melayani dengan buruk, dan
lainnya, toh itu enggak ada kaitannya
dengan kita.

Kalau kita sampai terpengaruh, berarti kita membiarkan dia
mengatur dan mempengaruhi hidup kita.

Padahal kitalah yang bertanggung jawab
atas diri sendiri.”

Sahabat, Tindakan kita kerap dipengaruhi
oleh tindakan orang lain kepada kita.

Kalau mereka melakukan hal yang buruk, kita
akan membalasnya dengan hal yang lebih
buruk lagi. Kalau mereka tidak sopan, kita
akan lebih tidak sopan lagi.

Kalau orang lain pelit terhadap kita, kita yang semula
pemurah tiba-tiba jadi sedemikian pelit
kalau harus berurusan dengan orang itu.

Coba renungkan.

Mengapa tindakan kita harus dipengaruhi oleh orang lain?
Mengapa untuk berbuat baik saja, kita
harus menunggu diperlakukan dengan baik
oleh orang lain dulu?

Jaga suasana hati.
Jangan biarkan sikap buruk orang lain
kepada kita menentukan cara kita bertindak!
Pilih untuk tetap berbuat baik,
sekalipun menerima hal yang tidak baik.


“Pemenang kehidupan” adalah orang yang tetap sejuk di tempat yang panas, yang tetap manis di tempat yang sangat pahit, yang tetap merasa kecil meskipun telah menjadi besar, serta tetap tenang di tengah badai yang paling hebat.
*copas dari fb Ummu Fahrian 


0 komentar: