LAKON HATI

Lakon Hati

Gerimis jatuh dimataku
sederas rindu
aku pucat pasi
gundah mendera
jengah membuncah
pengkhianatan padaNYA selalu menyakitkan
ada janji kepahlawanan ditunaikan dengan tak jujur
cinta pun tak segenap jiwa
semestinya untuk Ia saja

Jiwa ringsek

Jenak lelah masih mengrogoti jiwa

Ada telaga yang kering

Aku tersesat

Dimanakah jalan cahaya itu?

Kini bertemu persimpangan yang berbeda

Seberapa besarkah kepercayaan itu pada Nya? Bahwa kenikmatan akhirat untuk orang- orang beriman, bahwa berjuang dijalanNYA akan berbuah ridho Tuhan. Bahwa, menjaga cinta berujung hijaunya syurga. ALLAH adalah Rabb, Dialah yang menciptakan, memelihara, dan menjaga. Allah adalah Rahman-Rahim, Dia yang sangat mencintai dan menyayangi. Namun seringkali keraguan itu hadir, kerapkali kepercayaan padaNya memudar.

Bukankah beriman juga dengan hati, tak hanya lisan yang berucap. Dan mesti ada pembuktian lewat perbuatan. Lalu Sebesar apakah keyakinan padaNYA? Mengapa masih ada sedih? Mengapa masih ada ketidakjujuran?

Bersiaplah menjadi seorang hamba, maka Allah akan menemani kapan pun dan dimana pun. Begitu Allah menemani, saat itu tak ada alasan untuk bersedih, tak ada alasan untuk menggerutu dan mundur dari pilihan hidup untuk bersamaNYA.

Adakah Allah mengingkari janji? Masihkah ada takut? Masihkah perlu bertanya? Tak cukupkah 99 Asm’aul Husna yang melekat padaNYA untuk dipahami dalam-dalam?

Maka, kesabaran membuat kuat. Bersabar, karna tak lama lagi akan dipetik apa yang ditanam. Bersabar karena perjalanan ini amat panjang dan berliku. Bersabarlah karna CintaNya penuh keberkahan.

Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, sesungguhya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik atas apa yang telah mereka kerjakan.(QS. Al-Nahl : 97)