Showing posts with label Puisi. Show all posts
Showing posts with label Puisi. Show all posts

Monday, September 10, 2012

Hatiku Selembar Daun

                                                                    favim.com

Hatiku, selembar daun.
Melayang, jatuh di rumput.
Nanti, dulu...Biarkan aku sejenak terbaring di sini.
Ada yang masih ingin kupandang.
Yang selama ini senantiasa luput; sesaat, adalah abadi.
Sebelum kau sapu tamanmu setiap pagi.

(Sapardi Djoko Damono)

Monday, June 4, 2012

Sajak Kecil Tentang Cinta


mencintai angin harus menjadi siut
mencintai air harus menjadi ricik
mencintai gunung harus menjadi terjal
mencintai api harus menjadi jilat
mencintai cakrawala harus menebas jarak
mencintaiMu harus menjadi aku

(Sapardi Djoko Damono)

  
Sajak Kecil Tentang Cinta juga salah satu puisi favorit saya dari Sapardi Djoko Damono :). Sajak yang sederhana namun kaya akan imaji. Sajak adalah bahasa yang multi tafsir, setiap orang bisa berbeda-beda mengartikannya. Nah, kalau saya boleh mengartikan sajak ini, jika ingin mencintai kita mesti belajar memantaskan diri.


VCY, sisiungu
Juni 2012

Wednesday, October 12, 2011

Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi

Ada haru ketika membaca puisinya Goenawan Mohamad (GM)...

Di beranda ini angin tak kedengaran lagi
Langit terlepas. Ruang menunggu malam hari
Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba
Kudengar angin mendesak ke arah kita

Di piano bernyanyi baris dari Rubayyat
Di luar detik dan kereta telah berangkat
Sebelum bait pertama. Sebelum selesai kata
Sebelum hari tahu ke mana lagi akan tiba

Aku pun tahu: sepi kita semula
bersiap kecewa, bersedih tanpa kata-kata
Pohon-pohon pun berbagi dingin di luar jendela
mengekalkan yang esok mungkin tak ada

Monday, April 11, 2011

Aku Ingin Mencintaimu dengan sederhana


Aku Ingin Mencintaimu dengan Sederhana
 (Sapardi Djoko Damono)


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada



*Finally sore ini hujan setelah sekian hari dan saya teringat puisi dari salah seorang penyair favorit saya. Mari memetik hikmah di kebun kehidupan :)

Wednesday, October 14, 2009

Mati Rasa


Mati Rasa


Bertanya kembali saat sedih tak bertemu tangis

kosong

meski cerita mengalir

kaku lalu lenyap


semua serasa mati

juga jiwa ini


Pontianak, 14 oktober 2009


Thursday, September 24, 2009

Tak Ingin

Tak ingin


Tak ingin kubuang, melepas kenangan
betapapun ingin mengusir rasa bimbang dikisi-kisi hati
sedang waktu berembus terus
seperti tiupan angin yang menerbangkan detik demi detik.


Berkali- kali menegaskan dihati sendiri
menyampaikan sendiri
dengan bahasa sederhana
dalam kebekuan


semuanya memang tak perlu dibuang
karna tak bisa diulang
biarkan saja menyergap rasa
untuk sesekali dikenang
untuk jalan pulang


Pontianak, 16 September 2009


Monday, September 21, 2009

Aku MenemukanMU


Aku menemukanMU


Aku menemukanMU pada sinar matahari menerobos sela-sela jendela

Aku menemukanMU pada langit biru

Aku menemukanMU pada awan berarak megah

Aku menemukanMU pada rinai hujan


pada hijau padi bagai permadani

pada angin yang mengajak pulang

pada senja

pada elang

pada pelangi

pada melati


disetiap tasbih semesta

Aku menemukanMU


Pontianak, 20 September 2009

1 Syawal 1430 H

Sunday, September 13, 2009

Menyimpan Harap


Menyimpan Harap


Segunung harap masih kusimpan untuk MU

Pada buram sketsa hidup disela bimbang

dalam diam dalam jawaban


Tak ingin hilang rasa

agar ia genap menjadi padu

menjejaki tiap kata


Aku hanya hamba yang masih belajar

mengeja makna dalam riuh putaran waktu

kemudian terbata- bata membaca asma-MU


Aku hamba ringkih jiwa

meminta segenap daya selaksa cinta

disetiap uraian cerita



Pontianak, 12 September 2009

Malam.

Wednesday, August 19, 2009

Hilang II





Hilang II

Sebuah tanya diliput bisu
melewati sekat-sekat hampa
mengubur debu
di tepi perjalanan
meminta satu hal
menutup semuanya
dan kuhilang bersama senja yang pucat


Pontianak, 18 agustus 2009
Malam.

Tuesday, August 11, 2009

Sendiri

Sendiri


Menepikan diri ; sampai pada akhirnya
menelusuri hari
menapaki jejak, mencari
menata ingin dan asa, sendiri
mengukir cerita diri, sendiri
satu ruang kosong
tak terisi
tanpa kata tanpa sapa


ah, hidup ini masih kugenggam
masih ada dalam uraian cerita
setengah tenaga masih dijemari
perlu seribu lari ; kembali
dan Engkau masih setia membersihkan halaman hati


Pontianak, 12 Agustus 2009
Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati.
disebuah siang.

Diam dalam sepi

Diam dalam sunyi



Kulipat jari jemari dingin
merekam detak jam
mendiamkan kata
sejumput kenangan masih bermain
tempat kerinduan pulang
tertegun pada lamunan
makin hening
sunyi ini masih punyaku



Pontianak, 12 agustus 2009
disebuah dzuhur.

Wednesday, August 5, 2009

Aku cinta Bunda


Aku cinta Bunda

Bunda
belum sempurna kuseka peluhmu
namun kasihmu telah mendahuluinya
kala engkau marah
mata seolah tersenyum

kau ukir namaku
dalam doadoa sepertiga malam
saat kujatuh kau katakan kuharus kuat
kala kubimbang resahmu mendekat


musim berlalu
kuhitung rindu

sayangmu tak pernah bisu

naluri cinta yang padu


pemilik hati seluas samudra
ingin selalu kuungkap ini
pada satu kata Bunda, aku : cinta


Pontianak, 5 Agustus 2009
Syafakillah Mom.

Tuesday, August 4, 2009

Jangan Patah


Jangan Patah


Tak ingatkah kau janji kita?
semua tak bisa reda dengan setengah asa
walau kadang ada tak percaya


Sini!
Kugandeng semangatmu
melompat dan berlari seketika
memompa gemuruh cita
mengalir sampai ke ujung jari


biarkan kumengerti
kau adalah mutiara
dan semakna barisan rumput
tak letih tumbuh
atau seperti mentari
menghangatkan
menggairahkan kehidupan


pungut dan bersihkan keresahan
basuh dengan deras hujan
deras yang sulit dijelaskan
biar basah bukumu oleh suka dan tawa
bukan pada gelap yang menciptakan warna


Sini!
Lihatlah aku
berdiri dibatas cakrawala
nantikan purnama
menuju malam
menuntun sujud


Jangan patah, teman
disetiap jalanNya
riwayat hidupmu adalah riwayat yang tak boleh usang
dan biarlah
hingga terhenti pada saatnya nanti



Pontianak, 3 Agustus 2009
Di sebuah sore berkabut, sore tak berjingga.

Friday, July 31, 2009

Sepotong Senja


Sepotong Senja

Sepotong senja
senja yang masih sama
pada satu kata ; sendu
rasa kaku
kata ambigu
sepenggal catatan lama
yang pelan-pelan kita nyanyikan

waktu tenggelam
tiba-tiba aku tak bisa sembunyi
pada rindu ini
padaMU


Pontianak, 28juli2009
Menanti sepotong senja

Tuesday, July 28, 2009

CURHATKU KEPADA-MU YA ALLAH.....


Kucintai Engkau dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-Mu
Cinta karena diriku membuat diriku lupa pada yang lain Senantiasa menyebut nama-Mu
Cinta karena diri-Mu membuat diriku selalu memandang-Mu
Karena Kau kuakkan hijab
Tiada puji bagiku untuk ini dan itu
Bagi-Mulah puji dari penghuni semesta.

Ya Allah, Engkau Tuhan Yang Disembah..!
Kuatkanlah imanku dalam keadaan apapun
Dan janganlah Kau bolak-balikkan hatiku setelah Kau berikan hidayah-Mu

Ya Ghaffar, Engkau Maha Pengampun...!
Aku hanya mampu mengungkapkan secuil risalah-Mu
Namun, belum mampu mencegah kemaksiatan
Belum mampu menyentuh hati yang keruh.

Ya Hafizh, Engkaulah Maha Memelihara...!
Lindungilah aku dari kehancuran moral dan mendustakan agama-Mu
Jangan jauhkan aku dari Ramadhan-Mu
Karena di sanalah kutemukan muara tangisan umat-Mu
Jangan jauhkan aku dari si lapar dan si miskin
Karena di sanalah ku menemukan-Mu.

Ya Akbar, Engkaulah Yang Maha Besar...!
Betapa kecilnya diriku dibandingkan kebesaran-Mu
Aku tak mampu melihat kebesaran-Mu dengan mata kepala
Bukalah pintu hatiku agar ada ruang bagi kebesaran-Mu
Bukalah pintu hatiku agar aku dapat melihat rahmat-Mu

Ya Razzaq, Engkaulah pemberi rezeki...!
Niat telah kuikrarkan
Usaha telah kulakukan
Tenaga telah kukerahkan
Aku tak berharap kepada siapapun
Hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan
Bukalah pintu rezekiku...!

Ya Ghani, Engkau Tuhan Yang Maha Kaya...!
Ada orang miskin tak bisa makan enak karena tak ada makanan
Tapi tak sedikit orang kaya yang tak merasakan kelezatan makanan karena sakit

Ya Hakim, Engkaulah Yang Maha Bijaksana...!
Aku ingin menjadi orang yang bijaksana
Aku ingin menjadi orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Ya Alim, Engkaulah Tuhan Yang Maha Mengetahui...!
Berilah aku hikmah agar mampu melihat kebaikan-Mu
Berilah aku hikmah agar mampu menyelami tangisan dan impian saudara kami

Ya Jabbar, Engkau Yang Maha Kuasa...!
Kepunyaan-Mulah apa yang ada di langit dan di bumi
Jangan putuskan harapanku untuk menanti nikmat-Mu
Di tengah kesusahan hidupku ini.

Ya Qawi, Engkaulah Zat Yang Maha Kuat
Tanamkan kekuatan-kekuatan dalam hatiku
Agar aku tak menyerah pada kesulitan hidup
Agar aku mampu istiqomah dalam keyakinanku

Ya Matin, Engkaulah Zat Yang Maha Kukuh...!
Tanamkanlah kepercayaan diri dalam jiwaku
Agar aku tak merasa rendah di mata orang lain.

Ya Wasi, Engkaulah Yang Maha Luas
Ketika aku memberi kepada orang lain
Sungguh menambah pahala bagiku
Ketika aku membantu orang lain
Sungguh menambah kecintaan orang lain kepadaku.

Ya Qadir, Engkaulah Yang Maha Menentukan...!
Segala pikiran telah kucurahkan
Segala ikhtiar telah kulakukan
Suara hati telah kudengarkan
Sekarang tetapkanlah KETENTUAN-MU...!

Duhai Al-Amin
Allah Swt dan malaikat-malaikat bershalawat kepadamu
Shalawat kebajikan atas Al-Amin
Semoga orang yang bershalawat kepadanya selalu diberkahi.Amin!
Aku berdiri dalam tangisan diambang senja
Yang aku tahu kematian telah dekat
Namun, adakah surga akan mempertemukan aku dengannya...?

Makassar, 12 Ramadhan 1426 H
Nunuk


Nb.

Salam kenal teman,
Ada haru yang saya tahan,
dari sepotong senjamu, tentang rasa yang beralur tenang.

Dia memperkenalkan disaat kita berbeda dunia,
Semoga engkau bahagia disana, lelaki Senja...

Monday, July 27, 2009

Istana Kita


Istana Kita



Kisah istana kita
anyaman rasa kaya warna
rindu bertemu rindu
jiwa menggenggam jiwa

Wajah tak menyemai letih
tenang seperti langit dan bulan
tawa yang meramaikan
menggugur setiap kesedihan



28 juli 2009
12:00 am
Bertemu indah, berpisah pun indah


Tuesday, July 21, 2009

Atas Berjuta Rindu II



Atas Berjuta Rindu II



Kau tahu rasa kehilangan?

ia adalah pahit

menyesakkan

menyengsarakan

menghentak perasaan


Buru saja angan

kan bertemu jua fana

tanya saja semesta

garis kematian sudah siaga


Jangan pura-pura menakar cinta

sedang rindu pun tak ada

jangan bercerita kisah asmara

sedang bukti pun tiada


Segerakan alunan rindumu

dalam simfoni yang menggebu

hadirkan orkestra obsesimu

agar nyanyian cintaNYA menyatu


Pontianak, 20juli2009

12: 50 am

Rasa kehilangan itu pahit.


Friday, July 17, 2009

Hilang


Hilang


Kini kebebasan itu menjelma burung terbang
menuju langit harap berkabut
lelah
teriak
serak
dalam balutan ketidakmengertian
menyaputi logika

percayalah ketidakmungkinan
jangan catat sisa cerita
tinggalkan lelap tak berujung
karena sunyi bertemu sepi


Sebuah jum’at, 17juli2009
Pagi menuju siang
10:00

Tuesday, July 14, 2009

Atas Berjuta Rindu


Atas Berjuta Rindu


Gerimis luruh di dada

kala taqwa tak ada

dzikir tak lagi bernyanyi

tangis yang mulai sepi


lelah hati menyusun rasa

pada semua fatamorgana

Karnanya pun aku tak ingin jauh

meninggalkanMU lebih lama


Tuhan,

pintaku kekalkan rindu ini padaMU

dalam dada sesak berdebu

dalam jejak langkah menyatu

dalam riuh putaran waktu




Pontianak, 13 juli 2009

12: 00 am

MemelukMU kembali,