Saturday, December 3, 2011

Musim


Bila musim sedang berganti, maka sama sekali tak akan ada alasan yang pernah pantas
untuk membandingkan bahwa musim ini lebih baik,
ataupun lebih buruk daripada musim sebelumnya
(Seorang teman, Joe)


Jika musim kering datang adalah keindahan bisa menatap takjub daun-daun jatuh serta dahan-dahan yang teduh. Pun adakalanya aku rindu berjalan di atas lintasan trotoar yang menenggelamkanku pada sore yang lengang kemudian menyaksikan kelopak-kelopak mawar merah yang tumbuh di halaman depan sebuah rumah berpagar coklat muda. Lalu di malam hari walau suhu panas masih terasa, aku dapat menatap berulang-ulang bintang berpendar terang seolah memberi banyak kegembiraan saat aku sedang menyimpan kesedihan sampai hati menghangat kembali.


Namun di awal desember ini, meski tak selalu terlihat warna-warna pelangi belakangan air dari langit terus-menerus tumpah. Biarpun begitu, aku tetap tak suka merutuki musim karena ia sudah seringkali menghibur. Hujan telah menyebabkan segaris senyumku hadir ketika curahnya membuat sepatu basah dan memberi rasa dingin di celah-celah jari kaki. Ia juga memberi kejutan bahkan tak memberi kesempatan untukku berteduh ketika tiba-tiba rintiknya menjadi besar-besar.

 
Apapun musim yang Tuhan pergilirkan, aku belajar untuk tidak mencelanya. Karena tak ada guna menggerutu segala sesuatu yang telah diatur atas kuasaNya. Musim hujan atau keringkah, Tuhan tetap memberi banyak kebaikan. Ada matahari oranye perlahan merekahkan senyum lebarnya di pagi hari. Benderang cahaya mulai menyinari daun-daun yang penuh embun. Serta jerat dingin hujan membuat tidur menjadi pulas dan begitu nyaman.


Kalau musim berganti, kala matahari leluasa muncul. Saat aku tak ada dihadapanmu, itu tak selalu berarti aku jauh dari tempatmu berpijak. Namun aku hanya mengambil sedikit waktu untuk bersyukur pada hal-hal kecil tapi istimewa, sekedar diam menikmati musim kala sore menua dan sesekali bertasbih menatap pohon menggugurkan daun-daun kering.

#desember.
VCY, sisiungu.

4 komentar:

lll123 said...

"...Saat aku tak ada dihadapanmu, itu tak selalu berarti aku jauh dari tempatmu berpijak. ..."

kayak menunjuk ke seseorang. CMIIW.

sisiungu said...

"mu" ditujukan utk siapapun, kalau sy memakai kata "kalian" rasanya tidak sreg.

begitulah kira2 Rizaldy :)

Une We said...

Aih, banyak kata untuk keindahan-keindahan kecil itu.

sisiungu said...

Ewa:
begitulah teman ^^

btw trims, udah lama ndak pernah ke blognya Eka :)