Kala nafas sekejapan mata
aku tak ingin menjadi mentari yang menemanimu hingga senja
barangkali ia telah penat menebar cahaya
tak juga ingin menjadi senja yang menyimpan warna jingga di cakrawala
lihatlah ia kan hilang ditelan gulita
Aku tak serupa hujan yang kadang berirama kesedihan
lalu lupa mengisi dadamu dengan kebahagiaan
Aku tak seperti pelangi
lengkungan pita indah namun ada hanya sesekali
Aku bukanlah mentari, senja, hujan, pelangi
Aku rusuk
yang melindungi hati dan jantungmu
yang kan terus menemani dengan doa-doa
*Diikutsertakan dalam lomba Wedding Poetry.
7 komentar:
semoga menang kak
semoga, makasi punk :)
tapi sebenarnya cuma ingin berbagi saja :)
kayaknya temanya udah mendalami banget yah kak :p
awwww, kerennn kakak puisinyee..
what a lucky man deh yang jadi suami kk nanti ni. istrinye romantiss tis tis..
@ipunk: itu cuma perasaan dek Ipunk aja, he :)
@thekupu:
makasi dear :)
waduh, benarlah? *ndak mengakuinya :D
keren :)
trims Dila :)
Post a Comment